Soal :
1.
Pengertian
Konflik, Sumber-sumber dan Jenis-jenis ?
2.
Strategi
Penyelesaian Konflik ?
3.
Pengertian
Komunikasi, hambatan dan unsur komunikasi?
4.
Pengertian
koordinasi yang efektif?
Jawab :
1.
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Sumber-Sumber
Konflik
Menurut Anoraga
Suatu Konflik bersumber dari :
1.
Perbedaan
Pendapat
terjadi
karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak merasa dirinya benar, tidak
ada yang mau
mengakui
kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat tersebut amat tajam maka dapat
menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan sebagainya.
2.
Salah
Paham
Misalnya
tindakan dari seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya
oleh individu yang lain.
3.
Ada
Pihak yang dirugikan
Tindakan
salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain atau masing-masing pihak
merasa dirugikan pihak lain sehingga seseorang yang dirugikan merasa kurang
enak, kurang senang atau bahkan membenci.
4.
Perasaan
Sensitif
Seseorang
yang terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang lain.
Sedangkan
Handoko berpendapat bahwa konflik bersumber dari :
1.
Komunikasi
salah
pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau
informasi yang mendua dan
tidak
lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.
2.
Struktur
pertarungan
kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan atau sistem penilaian
yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber-sumber daya yang
terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan
kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3.
Pribadi
Ketidaksesuaian
tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan
pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi.
Berbeda dengan
Mangkunegara bahwa penyebab konflik dalam organisasi adalah:
1.
Koordinasi
kerja yang tidak dilakukan.
2.
Ketergantungan
dalam pelaksanaan tugas.
3.
Tugas
yang tidak jelas (tidak ada diskripsi jabatan).
4.
Perbedaan
dalam orientasi kerja.
5.
Perbedaan
dalam memahami tujuan organisasi.
6.
Perbedaan
persepsi.
7.
Sistem
kompetensi intensif (reward).
8.
Strategi
permotivasi yang tidak tepat.
Jenis-jenis
Konflik Organisasi
1.
Konflik
antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
2.
Konflik
antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
3.
Konflik
kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
4.
Konflik
antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
5.
Konflik
antar atau tidak antar agama
6.
Konflik
antar politik.
7.
konflik
individu dengan kelompok
2.
Strategi
Penyelesaian Konflik
1.
Menghindar
Menghindari
konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya.
2.
Mengakomodasi
Memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain.
3.
Kompetisi
Gunakan
metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda.
4.
Kompromi
atau Negosisasi
Masing-masing
memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan
semua pihak.
5.
Memecahkan
masalah atau kolaborasi
Pemecahan
sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang
sama.
3.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan
dapat menentukan efektif atau tidaknya penyampaian pesan atau perintah antar
anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication),
bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang
jabatannya setaraf (lateral communication).
Secara
sederhana, komunikasi adalah proses
penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam
berkomunikasi, kita menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain.
Unsur-unsur
komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang
terkandung dalam komunikasi:
1.
Komunikator
(communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim
berita atau orang yang memberitakan.
2.
Menyampaikan
Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
3.
Berita-berita
( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
4.
Komunikan
(communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang
menerima informasi atau berita.
5.
Reaksi
atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Hambatan
Komunikasi dalam Organisasi:
Berikut ini
beberapa hambatan dalam berkomunikasi secara efektif:
1.
Filtering,
yaitu pengirim pesan memanipulasi informasi sehingga informasi tersebut
seakan-akan terlihat menguntungkan.
2.
Selective
perception, yaitu penerima pesan dalam proses komunikasi secara selektif
melihat dan mendengar pesan tersebut berdasarkan kebutuhan, motivasi,
pengalaman, dan berbagai karakteristik pribadinya.
3.
Information
overload, yaitu informasi yang kita terima melebihi kapasitas kita dalam
memproses/mengolah informasi tersebut.
4.
Emotions,
yaitu interpretasi yang berbeda terhadap informasi saat kita sedang sedih
dengan saat kita merasa senang.
5.
Language
atau bahasa, yaitu ketidakpahaman terhadap bahasa atau istilah-istilah tertentu
antara satu orang dengan yang lain.
6.
Silence,
yaitu tidak adanya komunikasi
7.
Communcation
apprehention, yaitu ketakutan/kecemasan seseorang untuk berkomunikasi
8.
Lying,
atau berbohong.
4.
Pengertian
Koordinasi yang efektif.
Koordinasi
didefinisikan sebagai proses pengintegrasian (penyatuan) tujuan dan kegiatan
perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatuorganisasi untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien.
Pedoman
Koordinasi :
1. Koordinasi
harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian
bergeraksendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap
bagian, ingatbahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya
kebutuhan dankeinginan berbeda.
2. Koordinasi
harus terpadu,keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan
memberi.
3. Koordinasi
harus berkesinambungan,yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu
terjadi, selaludiusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan
kegiatan sebelumnya.
4. Koordinasi
harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan wujud saling memberikan
informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang
satu dengan tugas yang lain
PENDEKATAN
KOORDINASI YANG EFEKTIF
Komunikasi
adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung
pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian
tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya
koordinasi merupakan pemrosesan informasi.
SUMBER :