TUGAS
3
1.
Pengertian
Konsep Pendapatan !
2.
Metode
Perhitungan Pendapatan Nasional !
3.
Masalah-masalah
keterbatasan dalam perhitungan PDB !
Jawab :
1.
Pengertian dan
konsep Pendapatan Nasional !
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
1. PDB/GDP
(Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik
Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu Negara
selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP
(Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah
seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, termasuk
didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang
berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP –
Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net
National Product)
NNP adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan
(depresiasi) dan
barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP –
Penyusutan
4. NNI (Net
National Income)
NNI adalah
jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP –
Pajak tidak langsung
5. PI (Personal
Income)
PI adalah jumlah
seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan
masyarakat setelah dikurangi
oleh laba
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah
dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI +
transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social +
Pajak perseorangan )
6. DI
(Disposible Income)
DI adalah
pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak
langsung
2.
Metode
perhitungan Pendapatan nasional !
1. Pendekatan Pendatan (Income Approach)
Pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan penerimaan (balas jasa) dari
faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa pada
kurun waktu satu tahun.
Bentuk balas
jasa dari faktor produksi :
Tenaga kerja –
upah (gaji) atau wage (w)
Tanah – sewa
atau rent (r)
Modal – bunga
atau interest (i)
Kewirausahaan/pengusaha
– laba (keuntungan) atau profit (p)
NI = w + r + i +
p
2. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure
Approach)
Pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh penge-luaran untuk membeli barang
dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu tahun.
Pengeluaran yang
dijumlahkan meliputi :
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk
pembelian barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan saat ini (C)
- Pengeluaran pemerintah untuk membayar gaji PNS, membeli pera-latan,
perbaikan jalan, pembelian senjata, dll (G)
- Pengeluaran investasi atau pembentukan
modal tetap domestik bruto berupa pembelian alat-alat produksi, bangunan baru,
pembangunan jembatan, jaringan irigasi, dll (I)
- Ekspor neto yaitu selisih antara ekspor
dengan impor (X – M)
PDB = C + G + I
+ ( X – M)
3. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan nilai
produksi barang dan jasa akhir (barang dan jasa jadi) selama satu tahun.
Penghitungan
pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh nilai produk jadi yang
dihasilkan suatu negara selama periode tertentu
NI =
estraktif + agraris + industri + niaga +
jasa
NI = E + A + I +
N + J
3.
Masalah-masalah
keterbatasan dalam perhitungan PDB !
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat
kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi
bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi
pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti
sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain
yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini
menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang
seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai
PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut
terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara
mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk
menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk
melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya
adalah Koefisien Gini.
SUMBER :
http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-konsep-konsep-pendapatan.html