PROFESIONALISME
WARTAWAN INFOTAINMENT
ABSTRAK
Pemahaman yang baik
mengenai profesionalisme merupakan landasan yang kuat bagi profesi pekerja agar
mampu menerapkan dan memberikan pelayanan yang profesional dalam melakukan
profesi pekerjaan. Profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti
dari seseorang yang profesional (Longman, 1987). Untuk mencapai posisi
profesionalisme yang baik seseorang harus memahami dan mengetahui mengenai
bagaimana menjadi seorang profesional yang baik dan harus juga mengetahui
mengenai kode etik yang ada.
1.
PENDAHULUAN
Setiap
bentuk informasi yang kita dapat dari media-media massa, tentunya itu tidak
lepas dari jasa seorang wartawan. Entah itu informasi mengenai politik,
hiburan, dan lain sebagainya. Wartawan bertugas untuk mencari dan menyebarkan
berita sesuai dengan fakta yang terjadi dan kaidah-kaidah jurnalistik.
2. PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN WARTAWAN
Wartawan
adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam
surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sedangkan dalam Undang-Undang No. 11
Tahun 1996 Pasal 1 dan 3 dengan jelas disebutkan bahwa: “ Kewartawanan ialah
pekerjaan/ kegiatan/ usaha yang berhubungan dengan pengumpulan, pengolahan dan
penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar dan lain-lain
sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film”.
2.2.
PENGERTIAN INFOTAINMENT
Infotainment
merupakan gabungan kata dari infotainment dan entertainment. Sama halnya dengan
wartawan lainnya, jika wartawan lainnya memberikan informasi publik, seperti berita politik, kasus korupsi,
ekonomi, dan lain sebagainya, wartawan infotainment juga bertugas mencari berita
dan disuguhkan kepada khalayak. Hanya yang berbeda dari mereka adalah wartawan
infotainment menyajikan hiburan berupa berita mengenai kehidupan orang-orang
yang terkenal, terutama yang bekerja pada dunia industri hiburan seperti pemain
sinetron, pemain film, penyanyi, dan lain sebagainya. Infotainment memiliki ciri
khas penyampaian yang unik.
2.3.
KARAKTERISTIK WARTAWAN INFOTAINMENT
Wartawan
profesional memiliki beberapa karakteristik yakni pertama, menguasai
keterampilan jurnalistik. Seorang wartawan mesti memiliki keahlian (expertise)
menulis berita sesuai kaidah-kaidah jurnalistik. Ia harus menguasai teknik
menulis berita, juga feature dan artikel. Untuk itu, seorang wartawan mestilah
orang yang setidaknya pernah mengikuti pelatihan dasar jurnalistik. Ia harus
terlatih dengan baik. Keterampilan jurnalistik meliputi antara lain teknik
pencarian berita dan penulisannya, di samping pemahaman yang baik tentang makna
sebuah berita. Ia harus memahami apa itu berita, nilai berita, macam-macam
berita, bagaimana mencarinya, dan kaidah umum penulisan berita.
Kedua,
menguasai bidang liputan (beat). Idealnya, wartawan menjadi seorang
“generalis”, memahami dan menguasai segala hal, sehingga mampu menulis dengan
baik dan cermat apa saja. Namun, yang terpenting ia harus menguasai bidang
liputan dengan baik. Wartawan olahraga harus menguasai istilah-istilah atau
bahasa dunia olahraga. Wartawan ekonomi harus memahami teori-teori dan istilah
ekonomi. Demikian seterusnya.
Ketiga,
memahami serta mematuhi etika jurnalistik. Wartawan yang profesional memegang
teguh etika jurnalistik. Untuk wartawan Indonesia, etika itu terangkum dalam
Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang sudah ditetapkan Dewan Pers sebagai
Kode Etik Jurnalistik bagi para wartawan di Indonesia. Kepatuhan pada kode etik
merupakan salah satu ciri profesionalisme, di samping keahlian, keterikatan,
dan kebebasan. Dengan pedoman kode etik itu, seorang wartawan tidak akan
mencampuradukkan antara fakta dan opini dalam menulis berita; tidak akan
menulis berita fitnah, sadis, dan cabul; tidak akan “menggadaikan kebebasannya”
dengan menerima amplop; hanya menginformasikan yang benar atau faktual; dan
sebagainya.
3.
KESIMPULAN
Bahwa
untuk menjadi wartawan harus memiliki jiwa profesionalisme dan memiliki etika
jurnalistik serta mematuhi aturan kode etik. Memahami dan menaati kode etik
bisa membuat seorang pemburu berita atau wartawan menjadi lebih terorganisir
dan terkendali, menjadi lebih profesional dalam pencarian beritanya.
4. DAFTAR
PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/istiridloti/profesionalisme-wartawan-infotainment_552e13ac6ea834f9338b457d